Mengenal Akar dan Asal Tasawuf

Ilustrasi sufi yang sedang bertasawuf. (Foto: mtssasqa.sch.id)

Penulis: Mg Siti Nurhaliza Safitri

EDUKASIA.ID - Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu dalam agama Islam yang berkaitan dengan hubungan spiritualitas seorang hamba dengan Allah.

Merujuk dari buku Kuliah Akhlak Tasawuf oleh Prof. Asep Usman Ismail, disebutkan bahwa ilmu tasawuf berakar dari ihsan.

Ihsan adalah kebaikan yang dilakukan kepada sesama manusia, alam, dan lingkungan hidup yang bersumber dari kesucian hati, keikhlasan, dan kekhusyukan beribadah atas dasar kesadaran bahwa Allah Swt. menyaksikan seluruh perbuatan manusia.

Berdasarkan konsep ihsan tersebut, lahirlah pengertian tasawuf yang disepakati oleh semua pihak, yaitu kesucian jiwa untuk menghadap Allah sekaligus upaya mendekatkan diri kepada Allah.

Secara etimologi, rupanya terdapat enam teori yang menjadi asal kata tasawuf. Dari keenam teori, hanya satu teori saja yang diterima, yaitu teori yang menyatakan bahwa tasawuf berasal dari kata suf atau bulu domba.

Teori ini dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmu bahasa, sebab jika ditelaah, huruf akar kata suf sama dengan huruf akar kata tasawuf yang terdiri dari sad, wauw, dan fa.

Di samping kaidah morfologi yang cocok, suf ada hubungannya dengan fenomena para sufi yang meninggalkan tanah kelahiran untuk berkelana dari satu negeri ke negeri lain dengan penampilan sederhana dan berbalut bulu domba.

Walau tasawuf terkenal di kalangan sufi, namun rupanya istilah tasawuf sendiri sebenarnya belum dikenal saat Rasulullah hidup.

Kata tasawuf mungkin memang tidak ditemukan dalam Al-Qur’an dan hadis, namun substansi tasawuf merupakan kepribadian Rasulullah dan para sahabat.

Kehidupan tasawuf yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabat adalah kehidupan tawazun, yaitu keseimbangan antara orientasi kehidupan dunia dan akhirat serta keseimbangan antara tanggung jawab terhadap diri sendiri dengan tanggung jawab terhadap keluarga dan masyarakat.

Keseimbangan tersebut kemudian diolah menjadi kepribadian muslim yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, terdiri atas:

  1. Akidah yang berdasarkan keimanan dan mendorong pada tindakan benar.
  2. Menjadi uswatun hasanah atau teladan yang baik bagi sesama.
  3. Menjadi manusia yang selalu ingin belajar dan mencintai ilmu.
  4. Ketekunan beribadah yang mencerminkan bahwa manusia membutuhkan Allah.
  5. Jihad yang mendorong seorang muslim untuk mewujudkan cita-cita ideal dalam kehidupannya.

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top