Mahasiswa UIN Walisongo bersama presenter lainnya dalam IC-ISLEH-3 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Minggu(16/10/2024). Foto:ist
Malang. EDUKASIA.ID -Sejumlah mahaasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) UIN Walisongo berpartisipasi aktif dengan mempresentasikan hasil penelitian terbaru dibidang pendidikan agama Islam pada International Conference on Islam, Science, Language, Law, Education, Economic, and Humanity (IC-ISLEH) ke-3 di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Minggu (16/10/2024).
Acara yang diikuti oleh para akademisi dari berbagai negara tersebut berlangsung di Kampus Pascasarjana UIN Malang Batu, selama 2 hari yakni15-16 Oktober 2024.
Konferensi yang menghadirkan para akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai negara tersebut membahas perkembangan studi Islam, Bahasa, Hukum, Pendidikan, Ekonomi, dan humaniora. Dengan tema "Redefining the Islamic Education in Light of Sustainable Development Goals (SDGs)", IC-ISLEH ke-3 menjadi ajang penting untuk bertukar gagasan serta temuan terbaru dalam ranah dunia akademik Pendidikan.
Mahasiswa UIN Walisongo itu mengusung judul “Studi Komparatif Hukum fiqh: Bunga Bank Konvesional vs Mudharobah Bank Syariah” Kehadiran mereka tidak hanya memperkaya diskusi akademik, akan tetapi juga membuktikan komitmen generasi muda dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas pendidikan Islam.
Dalam acara ini berlangsung selama dua hari tersebut, selain menggelar sesi presentasi akademik, para peserta juga mengikuti diskusi panel, lokakarya, dan jaringan akademik internasional yang membuka peluang kolaborasi riset di masa depan.
Nazih Sadatul Kahfi, salah satu presenter berharap dengan terselenggaranya konferensi ini, diharapkan para mahasiswa S2 PAI khususnya, dan mahasiswa semua pada umumnya dapat terus berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan Islam dan hukum, serta menjalin kerjasama internasional yang lebih luas untuk pengembangan pendidikan Islam yang lebih progresif dan inklusif.
"Melalui Konferensi Internasional IC-ISLEH ke-3, tak hanya pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat diaplikasikan dalam hasil penelitian. Karena kolaborasi internasional sangat penting untuk mengatasi tantangan global saat ini" imbuhnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.