Santri Generasi Z: Bijak Bermedia Sosial di Era Digital

0

Opini oleh: Rohmatul Faizah, Dosen PAI Fakultas Hukum UPN Veteran Jawa Timur

EDUKASIA.ID - Santri merupakan pembelajar yang bermukim di pondok pesantren untuk memperdalam pengetahuan agama Islam dan mendapatkan pendidikan karakter Islami. Namun, santri sering kali diidentikkan dengan seseorang yang kurang pandai dalam pergaulan karena banyak aturan yang harus mereka patuhi. Seperti misalnya karena dianggap tidak pernah keluar pondok kecuali ada keperluan tertentu dan dilarang menggunakan peralatan teknologi komunikasi seperti televisi, handphone, atau komputer Ketika di pesantren.

Santri Gen-Z merupakan generasi baru yang tumbuh di era digital dan teknologi informasi yang masif. Mereka memiliki karakteristik yang cukup berbeda dengan generasi sebelumnya. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga awal 2010, dikenal sebagai digital natives. Mereka tumbuh dalam era teknologi dan informasi yang pesat, yang memengaruhi cara mereka belajar, berinteraksi, dan berpartisipasi dalam masyarakat. 

Era digital adalah era di mana masyarakat tidak terlepas dari teknologi dalam segi apapun. Teknologi berkembang sangat pesat hingga apa yang dulu kita pikir mustahil sekarang dapat terealisasikan. Tak terkecuali santri,  peralatan teknologi juga menjadi sangat penting untuk mendapatkan informasi dan membangun karakter santri menjadi lebih kuat dan berpengaruh bagi masyarakat luas. Saat ini, segala bentuk informasi sudah bisa diakses melalui media teknologi dan pihak pondok pesantren perlu mempertimbangkan kembali penggunaan teknologi sebagai salah satu materi pembelajaran santri.

Sebagian orang terkadang menganggap teknologi hanya digunakan untuk permainan yang tidak bermanfaat dan tidak syar'i. Padahal, banyak teknologi komunikasi digital yang dapat membantu santri menjadi seorang mubalig yang dapat menyebarluaskan dakwah melalui media sosial sebagaimana yang dilakukan oleh para dai di zaman sekarang. Dalam dunia yang semakin digital ini, kemampuan menulis dan membuat konten digital juga menjadi hal yang penting untuk dikuasai. Para santri dan pengurus pesantren dapat belajar menulis artikel, blog, atau membuat konten digital lainnya melalui kursus online atau mengikuti workshop yang diselenggarakan secara virtual.

Kemampuan menulis dan membuat konten digital ini sangat penting untuk memperluas dakwah dan meningkatkan kepedulian terhadap isu-isu keagamaan dan sosial yang sedang terjadi di masyarakat. Dengan kemampuan ini, para santri dapat menjadi lebih aktif dan dikenal oleh masyarakat luas.  Namun, penggunaan media sosial bagi santri Gen Z tidak tanpa tantangan. Dalam era di mana informasi bisa dengan cepat menyebar, ada risiko penyebaran informasi yang keliru atau bahkan negatif tentang santri dan pesantren. Oleh karena itu, penting bagi santri untuk menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab dalam media sosial. Mereka perlu memahami batasan dalam berbagi informasi dan tetap menjaga etika serta nilai-nilai keagamaan yang diajarkan di pesantren.

Selain itu, generasi muda harus mampu memfilter konten yang mereka konsumsi dan sebarkan. Di tengah maraknya informasi yang tidak terverifikasi, ada saring sebelum sharing mereka harus kritis dalam memilih sumber yang dapat dipercaya dan relevan dengan ajaran Islam yang benar. Pendidikan tentang literasi digital menjadi sangat penting, agar Generasi Z dapat menggunakan media sosial sebagai alat untuk membangun narasi positif tentang santri dan pesantren.

Beberapa tips untuk bijak bermedia sosial bagi santri Generasi Z, diantaranya: Pertama menggunakan media sosial sesuai dengan kebutuhan, Kedua selalu menjaga sikap dan etika dalam berinteraksi dengan pengguna lain, Ketiga menyaring informasi yang didapatkan serta menghindari akun-akun provokatif serta memaksimalkan manfaat penggunaan media sosial. semoga dengan hal tersebut santri sebagai generasi Z yang kehidupannya sangat akrab dengan teknologi informasi dan komunikasi mampu dengan bijak dan selamat.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top