Inovasi Tim KKN Abmas ITS, Buat Pupuk Organik dari Limbah Cangkang Kerang

0
Pengenalan dan demonstrasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar limbah cangkang kerang oleh Tim KKN Abmas ITS pada nelayan di Mojoasem Sidayu Gresik. Foto ITS.

Surabaya. EDUKASIA.ID - Sebagai salah satu solusi mengurai penumpukan limbah cangkang, tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian Masyarakat (KKN Abmas) Tematik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) membuat inovasi pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) berbahan dasar limbah cangkang kerang.

Inovasi itu dikenalkan dan didemonstrasikan pada nelayan di Mojoasem Sidayu Gresik, belum lama ini.

Ketua tim KKN Abmas Tematik ITS Muhammad Bagas Ananda ST MT menjelaskan, pembuatan POC ini menggunakan limbah cangkang kerang dara dan kerang hijau sebagai bahan utamanya. 

“Kedua jenis kerang ini menghasilkan dua varian pupuk organik cair yang memiliki karakteristik dan manfaat berbeda,” jelas Bagas, dilansir dari laman ITS, Kamis (28/11/2024). 

Dosen Departemen Teknik Material dan Metalurgi (DTMM) ITS tersebut menambahkan, kedua limbah cangkang kerang ini dipilih karena kandungan kalsium dan magnesium yang tinggi. Dibandingkan dengan pupuk kimia, POC ini mampu memberikan nutrisi secara perlahan untuk tumbuhan maupun tanah.

“Oleh sebab itu, POC dari cangkang kerang dapat dijadikan pupuk alternatif yang berdampak positif dalam jangka panjang, tidak hanya bagi tanah tetapi juga bagi kelestarian lingkungan,” tambah Bagas.

Langkah pembuatan

Langkah pertama pembuatan pupuk organik ini, pertama cangkang kerang dihancurkan hingga menjadi serbuk halus. Serbuk cangkang kemudian dicampurkan dengan air dan mikroorganisme Effective Microorganism 4 (EM4), lalu dimasukkan ke dalam wadah tertutup yang dilengkapi dengan lubang udara untuk memastikan proses fermentasi yang optimal. 

Selanjutnya dalam wadah yang berisi larutan cangkang kerang dan mikroorganisme aktif, ditambahkan pula gula pasir dan tetes tebu. Kedua bahan ini berperan sebagai sumber nutrisi yang mudah diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga mempercepat proses fermentasi. 

“Wadah berisi campuran tersebut disimpan di tempat yang sejuk untuk menjaga kondisi ideal dan meminimalisir kegagalan selama proses fermentasi,” sambung Bagas. 

Setelah melalui proses fermentasi selama 28 hingga 30 hari, POC yang dihasilkan dari limbah cangkang kerang siap digunakan. Pupuk ini dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan berbagai jenis tanaman.

 “Cukup melarutkan 10-15 mililiter pupuk cair ke dalam satu liter air dan menyiramkan tanaman sekali dalam seminggu, maka tanaman dengan siklus tumbuh cepat akan tumbuh lebih subur,” ungkap Bagas.

 Dosen berusia 27 tahun tersebut berharap agar inovasi yang dilatihkan kepada masyarakat Desa Mojoasem, Gresik ini dapat memberikan dampak positif dalam mengurangi limbah dan mendukung penghijauan lingkungan. 

Bagas juga berharap pemanfaatan limbah cangkang kerang tidak hanya terbatas pada pembuatan POC, tetapi bisa dikembangkan lebih jauh. “Kandungan kalsium yang tinggi pada cangkang kerang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai jual lebih tinggi,” tuturnya.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top