Bojonegoro. EDUKASIA.ID - Guna membagikan semangat produktif menulis secara luas, Lembaga Pers Mahasiswa Arusgiri serta Unit Kegiatan Mahasiswa Penulisan dan Penalaran Griya Cendekia Unugiri Bojonegoro, mengadakan Bedah Buku dan Diskusi Kepenulisan di Pojok Statistik Perpustakaan, Jumat (20/12/24) siang.
Siti Mukaromatun Nisa, mewakili panitia menyampaikan terima kasih kepada Perpustakaan Unugiri yang telah memfasilitasi kegiatan. Ia menyampaikan, bila bedah buku dan diskusi yang terselenggara merupakan launching karya pembina LPM Arusgiri dan UKMP Griya Cendekia yang keempat.
"Acara siang ini bedah buku dan diskusi kepenulisan sebagai bentuk launching buku keempat pembina kami berjudul Falsafah Menulis," katanya.
Nisa, yang juga Ketua LPM Arusgiri, kala sambutan sempat meminjam kalimat pembinanya –Usman Roin, bila ajakan membaca itu sulit yang lebih sulit lagi ajakan melahirkan karya. Karenanya ia menegaskan, bila kegiatan tersebut sebagai upaya memotivasi berkaya dan membumikan literasi.
"Kegiatan ini agar teman-teman biar semangat berkarya, semangat membumikan literasi untuk negeri sebagaimana tagline UKMP Griya Cendekia," jelasnya.
Sementara Heru Dwi Prasetiyo, menyampaikan terima kasih kepada panitia dan narasumber sehingga melalui kegiatan tersebut bisa membawa dampak positif terciptanya iklim menulis yang lebih kuat lagi. Apalagi, narasumber penulis buku Falsafah Menulis –Usman Roin, merupakan pegiat literasi di Unugiri.
"Saya juga belajar banyak dari pak Usman," ucap Kabid Sarpras, Perpustakaan dan Laboratorium Unugiri yang hadir didampingi staf.
Usman Roin, selaku penulis buku Falsafah Menulis, memaparkan bila hakikat buku tersebut merekam spirit menulis yang dilakukan dari tidak bisa menjadi bisa, serta memberi alasan rasional mengapa menulis kudu (harus-red) dilakukan.
Bebasis Diary
Ia secara sederhana juga mengisahkan, bila melalui catatan harianlah (diary), daya dan gaya menulis yang sederhana dilakoni mulai dari 2011 hingga 2024 dengan total 1.814 diary yang tersimpan rapi di laptop. Menurutnya, belajar menulis berbasis diary selain menjadikan apa kita lakukan itu penting, melegakan, menabung tulisan, serta menjadi umpan mujarab produktif menulis melalui fakta terdekat yang terjadi.
"Contoh, ketika saya perjalanan ke kampus menikmati jalan Bojonegoro yang ngleyer, tiba-tiba dari belakang sekelompok pemotor besar dengan kenalpot nyaring memacu berkendara. Dari fakta itu saya curhat di diary hingga akhirnya tercetus ide tulisan berjudul edukasi berkendara yang tayang di media," paparnya.
Selain menjelaskan pengalaman manfaat produktif menulis bebasis diary, dosen di Prodi PAI Fakultas Tarbiyah Unugiri tersebut, juga mengulas alasan menjadi penulis, lalu bagaimana membangun spirit menulis hingga tips menjadi penulis produktif sebagaimana yang tersaji di buku Falsafah Menulis.
Adapun narasumber pemantik, M. Bagus Ibrahim, menyampaikan perihal buku Falsafah Menulis yang ditulis Usman Roin, merupakan kumpulan tulisan yang ditulis di media secara spesifik perihal menulis.
"Ini hanya tentang menulis saja sudah segini, belum tentang pendidikan, politik," katanya.
Agus, panggilan pena M. Bagus Ibrahim, juga menyakinkan kepada peserta bila kehadiran mereka tidak salah. Bahkan beruntung. Terlebih, di hari ini dirinya mendapatkan dua undangan bedah buku yang sama. Tetapi, karena ikatan emosionalnya dengan Unugiri kuat, ia memilih hadir bersama penulis buku Falsafah Menulis.
"Karena lebih kuat hubungan saya dengan pak Usman, akhirnya saya memilih di Unugiri," cetusnya.
Perihal membagikan cerpennya di facebook, Agus, menjelaskan itu karena orang mengenalnya sebagai penulis. Sehingga ketika dirinya memposting tulisan yang dibuat, ia berharap mendapatkan umpan balik ketika orang banyak membaca komentar-komentar yang diberikan secara langsung.
"Tulisan ini bagus, kurangnya ini, ini. Sehingga saya bersyukur dibantu ngedit tanpa meminta bantuan," ungkapnya.
Salah satu peserta, Baharudin, mahasiswa PAI Unugiri mengungkapkan bila dirinya terkesan bila menulis itu bisa dimulai dari hal sederhana, seperti curhatan dan keluh kisah yang terjadi kemudian ditulis di note gadget.
"Apa yang saya lakukan, seperti merubah diri dari note yang saya buat sendiri sebagai pengingat. Sama persis seperti yang di sampaikan pak Usman," akunya.
Hal senada juga disampaikan mahasiswi PAI Unugiri semester 1, Nur Fadhilah, bila manfaat yang dapat selain relasi sesama mahasiswa bertambah, cara menulis yang baik, serta spirit dasar keterampilan menulis menjadi diketahui. Karenanya, ia berharap even-even serupa diperbanyak agar literasi mahasiswa semakin luas.
"Harapannya sering ada acara diskusi dan bedah buku lagi, agar literasi dan relasi mahasiswa semakin luas," pintanya.
Kegiatan bedah buku dan diskusi kepenulisan selain dihadiri Penerbit Mitra Karya, hadir pula tamu undangan dari ISTeK ICsada dan Stebi Ar-Rosyid Bojonegoro, Universitas Al-Hikmah Indonesia Tuban serta mahasiswa Unugiri dengan support sponsor Perpustakaan Unugiri, Fatma Cell, Bina Mulia dan Affanda Group.
Berkontribusi di EDUKASIA.ID
EDUKASIA.ID mengundang Anda untuk terlibat dalam jurnalisme warga dengan mengirimkan berita, artikel, atau video terkait pendidikan, isu sosial, dan perkembangan terbaru. Berikan perspektif dan suara Anda untuk membangun wawasan publik.
Kirim karya Anda melalui WhatsApp: 085640418181, Email: redaksi@edukasia.id
Twitter: EDUKASIAID
Tiktok: EDUKASIAID
LinkedIn: EDUKASIAID
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.