EDUKASIA.ID - Rahmayani, guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Asahan itu layak jadi inspirasi, selain mengajar, dia abdikan waktu luangnya untuk mengajar Al-Qur’an bagi warga Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Rahmayani mendirikan program belajar Al-Qur’an gratis bagi masyarakat Desa Pulau Rakyat Tua. Tanpa pamrih, ia meluangkan waktu dan tenaga untuk mengajarkan baca tulis Al-Qur’an kepada siapa saja yang ingin belajar, dari anak-anak hingga orang dewasa.
"Saya melihat banyak sekali masyarakat di sini yang ingin belajar Al-Qur’an, namun terkendala biaya dan akses. Maka dari itu, saya berinisiatif untuk membuat program belajar gratis ini," ungkap Rahmayani, dilansir dari laman Kemenag, Kamis (19/12/2024).
Perjalanan Rahmayani dalam memberantas buta aksara Al-Qur’an tidaklah mudah. Berbagai tantangan harus Ia hadapi, seperti keterbatasan sarana dan prasarana. Namun, semua rintangan itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus berbagi ilmu.
"Awalnya, hanya ada beberapa orang yang tertarik untuk belajar. Namun, seiring berjalannya waktu, jumlah santri semakin bertambah. Ini menjadi motivasi tersendiri bagi saya untuk terus berjuang," imbuhnya.
Rahmayani menerapkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif agar para santri tidak mudah bosan. Ia menggunakan berbagai media pembelajaran, seperti papan tulis dan diagram ilmu tajwid sehingga dapat mempermudah pemahaman materi.
"Saya berusaha membuat suasana belajar yang menyenangkan agar para santri tidak merasa terbebani. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah menyerap ilmu," jelasnya.
Program belajar Al-Qur’an gratis yang digagas Rahmayani telah memberikan dampak positif yang sangat besar bagi masyarakat Desa Pulau Rakyat Tua. Banyak warga yang kini sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan lancar.
"Saya sangat bersyukur bisa belajar Al-Qur’an di sini. Dulu, saya tidak bisa membaca Al-Qur’an sama sekali. Sekarang, saya sudah bisa membaca surat-surat pendek," ujar Keysa salah seorang santri.
Program pengajaran Al-Qur’an yang digagas Rahmayani terdengar hingga ke telinga pimpinan MIN 3 Asahan, Tohiruddin Hasibuan, S.Pd., M.M., Ia sangat memberikan apresiasi kepada guru yang terus memberikan ilmu pengetahuan mereka tidak hanya di madrasah melainkan di lingkungan masyarakat.
"Saya sangat bangga terhadap salah satu guru di madrasah kita, ibu Rahmayani telah menaburkan kebaikan dengan mengajar Al-Qur’an dirumahnya. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai kementerian agama dapat memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat di sekitar”. Ucapnya.
Tohiruddin menambahkan, kegigihan Rahmayani dalam memberantas buta Al-Qur’an patut diapresiasi. Tindakannya telah menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam memajukan pendidikan agama di masyarakat. Semoga Bu Rahmayani dapat menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berbagi kebaikan.
Selain mengajar, Rahmayani juga aktif melakukan sosialisasi kepada orang tua murid tentang pentingnya pendidikan agama bagi anak-anak. Ia mengajak orang tua untuk mendukung penuh program ini agar anak-anak mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang Qur'ani.
Rahmayani berharap program belajar Al-Qur’an gratis yang Ia dirikan dapat terus berjalan dan berkembang. Ia juga berharap semakin banyak orang yang terinspirasi untuk ikut serta dalam upaya memberantas buta aksara Al-Qur’an.
"Saya ingin agar semua masyarakat di Desa Pulau Rakyat Tua bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Dengan begitu, mereka akan lebih dekat dengan Allah SWT," harapnya.
Kisah Rahmayani adalah bukti nyata bahwa semangat dan ketulusan hati dapat mengubah hidup banyak orang. Ia telah menginspirasi banyak orang untuk ikut serta dalam memajukan pendidikan di desa nya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.