Penulis : Nadia Shofiatul Muna dan Ruhma Silvi Wardani, Mahasiswi UIN Satu Tulungagung
EDUKASIA.ID - Otak manusia dibuat dengan luar biasa, namun pada kenyataannya otak manusia hanya digunakan beberapa persen saja, manusis tercerdas sepert Albert Einsten hanya memakai 7% potensi otaknya. Dikutip dari Fortelabs, otak manusia tidak bisa mengingat semua detail karena otak hanya menyimpan beberapa pemikiran pada satu waktu. Karena pada dasarnya otak manusia berfungsi untuk mendapatkan ade, bukan untuk menyimpannya. Salah satu solusi terhadap keterbatasan otak manusia dalam mengingat adalah second brain yang dipopulerkan oleh tiago forte dałam bukunya building a second braind.
Memiliki second brain merupakan alternatif untuk membantu karena dapat memberikan space pada otak untuk terfokus belajar pada hal hal baru, alih alih mengingat semua pengetahuan yang didapatkan. Dengan sistem ini, kita tidak perlu lagi mengandalkan ingatan semata untuk mengingat setiap detail. Darenakan sistem ini mengandalkan teknologi untuk menyimpan, mengelola, dan mengorganisir informasi yang diterima.
Second brain adalah hal sangat dibutuhkan karena menurut studi stanfort, konteks selebral memiliki 125 triliun sinapsis. Rata-rata otak manusia dewasa memiliki kemampuan menyimpan setara 2,5 juta GB memori digital. Second brain dapat menjembatani otak untuk ketidakseimbangan kemampuan otak guna mengingat dan belajar
1. Menggunakan aplikası
Di era digitalisasi kita perlu beradaptasi dengan teknologi yang serba cepat, salah satunya adalah dengan memanfaatkan produk dari digitalisasi dengan baik. Salah satu cara untuk mengelola pengetahuan secara efektif adalah dengan memanfaatkan aplikasi yang didukung oleh teknologi canggih. Aplikasi-aplikasi ini dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam sistem second brain, memungkinkan kita untuk menyimpan, mengorganisir, dan mengakses informasi dengan cepat dan mudah. Dengan bantuan aplikasi, kita tidak hanya dapat menghindari overload informasi, tetapi juga dapat memastikan bahwa setiap pengetahuan yang diperoleh disimpan dengan rapi dan siap untuk digunakan kapan saja. Hal ini memberikan ruang bagi otak untuk fokus pada hal-hal baru yang lebih kreatif, tanpa terbebani oleh detail-detail yang harus diingat.
2. Journaling
Selain menggunakan aplikasi, journaling atau mencatat juga merupakan praktik yang sangat bermanfaat dalam membangun second brain. Dengan mencatat secara rutin, kita dapat merefleksikan dan mengorganisir informasi yang telah dipelajari. Journaling membantu kita untuk mengidentifikasi pola-pola pemikiran dan memperdalam pemahaman terhadap materi yang diterima. Selain itu, kegiatan menulis ini juga memberikan manfaat emosional, karena dapat menjadi sarana untuk meredakan stres dan meningkatkan kewaspadaan mental. Dengan adanya journaling, kita dapat memperkaya sistem second brain kita, menjadikannya lebih terstruktur dan mudah diakses, sambil memberikan ruang bagi otak untuk berkembang lebih jauh dalam menyerap pengetahuan baru.
Sumber :
***
Berkontribusi di EDUKASIA.ID
EDUKASIA.ID mengundang Anda untuk terlibat dalam jurnalisme warga dengan mengirimkan berita, artikel, atau video terkait pendidikan, isu sosial, dan perkembangan terbaru. Berikan perspektif dan suara Anda untuk membangun wawasan publik.
Kirim karya Anda melalui WhatsApp: 085640418181, Email: redaksi@edukasia.id
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.