Griya Peradaban: Kesehatan Mental Pondasi Bangun Peradaban Berkelanjutan

0

Penulis: Khayatun N, Pegiat Perkumpulan Griya Peradaban

Semarang. EDUKASIA.ID - Kesehatan mental adalah pondasi penting dalam membangun peradaban yang berkelanjutan, hal itu dinyatakan pegiat griya peradaban, Arif Prasetyo, saat kuliah alternatif ke 9 bertema Spiritual and Mental Healthy, via zoom meeting, Sabtu (18/01/2025).

“Kesehatan spiritual dan mental adalah fondasi penting dalam membangun peradaban yang berkelanjutan, terutama di era penuh tantangan ini,” ujar Arif.

Ia menambahkan, literasi tidak hanya terkait kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga memahami kehidupan secara mendalam.

“Saya mengapresiasi kepada peserta kuliah alternatif angkatan 9 dan menekankan pentingnya spiritual and mental healthy sebagai lanjutan diskusi literasi dan peradaban pada kuliah alternatif 9 sesi satu,” sambung Arif.

Sementara itu, Alivia Nadatul ‘Aisy selaku narasumber menyampaikan, kesehatan mental adalah kondisi kesejahteraan emosional, psikologis dan sosial individu.

Dijelaskannya, komponen kesehatan mental yaitu berbuat baik kepada diri sendiri, yakin bahwa semua yang ada di dunia ini punya masalah dan kemampuan untuk hidup. 

“Kalau mental kita sehat, maka sosial kita akan sehat, kehidupan nggak akan terganggu, semua akan sehat, jelas Alivia.

Cakupan kesehatan mental menurutnya pengelolaan stres, emosional, menjaga hubungan kita dengan manusia atau yang disebut hablum minannas, terutama menjaga hubungan kita dengan yang di atas atau hablum minallah. 

“Orang yang sehat mentalnya maka akan sehat intelektualnya,” tuturnya.

Narasumber lain, Muhammad Yunus Mustofa menjelaskan, spiritualitas sangat berkaitan dengan kesehatan mental. 

“Saya pernah membaca kitab ahwalun nafsi bahwa menurut Ibnu Sina, jiwa manusia terbagi dalam dua daya. yang pertama yaitu daya praktis (amaliyyah) yaitu daya yang ada hubungannya dengan gerakan fisik. yang kedua daya teoritis (nazhariyyah amaliyyah) yang kaitanyya dngan hal-hal yang abstrak, yaitu pemikiran” ujarnya.

Spiritualitas dia sebut dimulai dari hal-hal kecil misalnya ketika sholat subuh yang masih menggunakan baju tidur seperti kaos. 

“Apakah itu pantas? koneksi dengan tuhan itu ada seninya. Ojo sak penake dewe,” tukasnya.

Kegiatan ini merupakan sesi ke 2 dari rangkaian kuliah alternatif ke 9. Menghadirkan dua narasumber dari mentor griya peradaban dan diikuti oleh para pegiat griya peradaban dan peserta kuliah alternatif ke 9.

***

Berkontribusi di EDUKASIA.ID?

EDUKASIA.ID mengundang Anda untuk terlibat dalam jurnalisme warga dengan mengirimkan berita, artikel, atau video terkait pendidikan, isu sosial, dan perkembangan terbaru. Berikan perspektif dan suara Anda untuk membangun wawasan publik.

Kirim karya Anda melalui WhatsApp: 085640418181, Email: redaksi@edukasia.id

Youtube : EDUKASIA ID
Facebook: EDUKASIAID
Instagram: EDUKASIAID
Twitter: EDUKASIAID
Tiktok: EDUKASIAID
LinkedIn: EDUKASIAID

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top