Kisah Inspiratif Anggota Polres Salatiga, Tunda Naik Haji Demi Dirikan Tempat Mengaji

0
IPDA Bakti Nurcahyo, bersama anak-anak di Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA) Prabu Kresna. Foto ist.

Salatiga. EDUKASIA.ID - IPDA Bakti Nurcahyo, anggota polisi Polres Salatiga itu merasakan sepinya Masjid di lingkungannya dari anak-anak mengaji. Sebelumnya, masjid itu selalu diramaikan oleh anak-anak yang belajar membaca Al-Qur'an.

“Dulu, setiap sore hingga malam, masjid di sini ramai dengan anak-anak mengaji. Tapi belakangan, pemandangan itu hilang,” tutur Perwira Unit Identifikasi Satreskrim Polres Salatiga itu.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, IPDA Bakti Nurcahyo tergerak membangun tempat mengaji berupa Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA), dengan asa menghidupkan kembali semangat belajar membaca Al-Qur’an bagi anak-anak di lingkungannya.

Salah satu hal yang menginspirasi dari anggota polisi ini adalah terkait pendanaan, untuk membangun TPA tersebut, IPDA Bakti Nurcahyo menggunakan dana simpanannya yang awalnya digadang-gadang untuk ongkos naik haji.

Sosok yang baru lulus dari Pendidikan PAG (Perwira Alih Golongan) itu memutuskan untuk tak memanfaatkan dana simpanannya tersebut untuk berangkat ke tanah suci, demi kepedulian pada pembelajaran Al-Qur’an bagi anak-anak di lingkungannya, membangun TPA untuk tempat mengaji bernama unik, Prabu Kresna.

Sedikit peminat saat awal pendirian TPQ


Pada Mei 2012, TPA Prabu Kresna resmi dibuka. Awalnya, hanya segelintir anak yang datang, namun seiring waktu dan ketulusan IPDA Bakti dan istrinya, jumlah siswa terus bertambah.

Kini, lebih dari 70 anak dari berbagai usia, mulai dari balita hingga remaja, rutin belajar mengaji di TPA yang tersebut.

IPDA Bakti Nurcahyo dibantu beberapa guru mengaji di TPA Prabu Kresna. "Alhamdulillah, sekarang ada empat guru ngaji yang membantu kami, bahkan ada mahasiswa UIN Salatiga yang ikut mengajar sepulang kuliah,” ujarnya penuh rasa syukur.

Meski gaji guru ngaji bersumber dari penghasilannya sebagai Polisi, IPDA Bakti mengaku bahwa para pengajar melakukannya dengan penuh keikhlasan.

“Mereka hanya ingin masa depan anak-anak di sini lebih baik,” kata pria yang dikenal ramah, disiplin, dan selalu dekat dengan masyarakat, baik di tempat kerja maupun di lingkungannya.

Belajar Al-Quran juga karakter mulia


Bagi IPDA Bakti, tujuan utama TPA bukanlah sekadar mencetak anak-anak yang pandai membaca Al-Qur'an, tetapi juga membangun karakter dan adab yang mulia.

“Kami ingin mereka tumbuh menjadi pribadi yang unggul, menjalankan ibadah dengan baik, dan memiliki landasan agama yang kuat agar terhindar dari perilaku tercela,” ungkapnya.

Dirinya bersyukur selama 12 tahun berhasil menjalankan TPA tersebut, ia juga merasakan berkah luar biasa yang dirasakan keluarganya sejak mendirikan TPA. "Memang bukan lembaga formal yang memberikan ijazah, tapi kebahagiaan kami tak tergantikan saat melihat perubahan anak-anak di sini,” ujarnya dengan senyum. 

Di akhir obrolan, ia menyampaikan harapan sederhana. “Semoga keberadaan TPA ini bisa menjadi pengingat bahwa Polri hadir tidak hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)
Pixy Newspaper 11

buttons=(Accept !) days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top