Peresmian Gedung SLB NU di Suruh Semarang
Semarang. EDUKASIA.ID – Sebagai bentuk komitmen dan penegasan bahwa Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah berpihak kepada semua anak, Ketua LP Ma’arif Nu Jawa Tengah bersama tokoh NU Suruh meresmikan gedung Sekolah Luar Biasa (SLB) di Suruh, Kabupaten Semarang (04/01/2025)
Kepala SLB NU Suruh, Wazir mengatakan bahwa kegiatan tersebut dihadiri oleh banyak pihak, diantaranya yaitu pengurus LP Ma`arif NU Jawa Tengah, pengurus LP Ma`arif NU Cabang dan Ma`aif Kecamatan, para tokoh MWC NU Kecamatan Suruh, perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Suruh, Perwakilan Cabang Dinas 1, Jajaran Pemerintah Desa Suruh, para wali murid serta peserta didik SLB NU Suruh dan hadir juga politisi nasional Akhmad Muqowam, selaku dewan pembina SLB NU Suruh.
Dalam sambutannya, Ketua LP Ma’arif NU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani menyampaikan apresiasinya atas pendirian gedung baru SLB NU Suruh tersebut.
“SLB dan Sekolah/Madrasah Inklusif di Ma`arif Jawa Tengah akan terus dikembangkan di semua kabupaten/kota, supaya semua anak dengan disabilitas memiliki akses dan kesempatan untuk belajar, bermain dan bisa sekolah bersama anak-anak lainnya,” ujar Fakhruddin.
Ia juga mengatakan bahwa anak dengan kebutuhan khusus tidak perlu dikasihani, melainkan perlu diberi kesempatan yang sama seperti anak pada umumnya.
“Anak dengan disabilitas tidak butuh dikasihani, mereka hanya butuh diberi kesempatan yang sama untuk berteman, bermain, belajar, dan bersekolah dengan anak-anak yang lain. Oleh karena itu semua sekolah/madrasah Ma`arif tidak boleh menolak kehadiran peserta didik berkebutuhan khusus, apalagi membeda-bedakan mereka, supaya mereka juga bisa tumbuh kembang secara optimal dan mencapai prestasi sesuai dengan potensinya,” ucapnya.
Tokon Nasional sekaligus pembina SLB NU Suruh, Akhmad Muqowam turut menyampaikan harapannya agar peresmian gedung SLB ini dapat dijadikan reflkeksi atas semua pihak bahwa kita semua yang hadir pada kesempatan itu memilikim kepedulian terhadap anak-anak penyandang disabilitas.
“Semua yang hadir disini saya berharap ikut memikirkan bareng sekolah ini, gedung-gedung ini belum selesai secara utuh ini,” tuturnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.