1.809 Siswa Antusias Ikut Manasik Haji KKM 2 MI Kota Semarang

Redaksi
0
Para siswa berebutan mencium Hajar Aswad saat prosesi thawaf dalam manasik haji yang dihelat KKM 2 MI Kota Semarang di Firdaus Fatimah Zahra, Gunungpati Kota Semarang, Rabu (19/2/2025). Foto Arief.

Semarang. EDUKASIA.ID - Sebanyak 1.809 siswa dari puluhan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di kota Semarang mengikuti kegiatan manasik haji yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah 2 (KKM 2) MI Kota Semarang, Rabu (19/2/2025).

Ribuan siswa tersebut antusias mengikuti rangkaian demi rangkaian manasik haji yang dihelat di Firdaus Fatimah Zahra, Gunungpati Kota Semarang tersebut.

Diva misalnya, salah satu peserta tampak gembira bisa mengikuti kegiatan manasik haji tersebut. Siswa kelas 5 MI Miftahul Akhlaqiyah itu mengaku senang meskipun prosesi yang dilalui cukup melelahkan.

“Capek, tapi senang!” ungkap Diva sambil tertawa.

Ketua KKM 2 MI Kota Semarang, Mudhofar menyatakan, antusiasme anak-anak terhadap manasik sangat wajar. Karena melihat dan merasakan pengalaman baru yang berkaitan pembelajaran dan ibadah di tempat yang baru.
Ketua KKM 2 MI Kota Semarang, Mudhofar (kiri) bersama Kakankemenag) Kota Semarang, H. Muhtasit saat di replika Arafah. Foto Arief.

Mudhofar memandang, dengan melihat replika tempat menunaikan ibadah seperti Ka'bah, Arafah dan lain sebagainya akan tertanam di benak anal-anal tentang pengalaman beribadah haji sebenarnya.

“Setelah memandang replika tempat berhaji dai akan berangan-angan nanti ibadah haji itu seperti ini, akan tertanam kuat di benak anak,” jelasnya sesaat setelah pelaksanaan prosesi wukuf.

Meski setiap tahun rutin dilaksanakan, khusus tahun ini menurutnya prosesinya lebih disempurnakan. Misalnya tahun lalu umroh hanya sebatas disampaikan oleh guru atau pendamping, untuk tahun ini prosesi umroh dipraktekkan.

“Kalau tahun lalu prosesi umroh hanya diceritakan, berbeda dengan tahun ini, prosesi umroh ini kita praktekkan, maka memang prosesinya agak lama,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kota Semarang, H. Muhtasit mengapresiasi kegiatan manasik yang benar-benar di tanah suci, baik dari prosesi yang ada wukuf dan khutbah haji, termasuk atribut-atribut dikenakan siswa yang mirip jamaah haji sebenarnya.

“Anak-anak memakai sandal seperti jamaah haji, pakai sandal, tas kecil, buku manasik, itu menarik sekali,” ungkap Muhtasit.

Menurutnya, yang harus diberikan pada anak-anak tersebut adalah edukasi terkait ketentuan syarat dan rukun ibadah haji, “terutama wukuf di Arafah harus ditanamkan betul pada anak. Karena wukuf di Arafah itu adalah rukun haji yang harus dilakukan, walaupun ia sakit tetap harus wukuf di arafah namanya safari wukuf,” tukasnya.

Muhtasit yang hadir bersama Kasi Pendidikan Madrasah dan sejumlah pengawas pendidikan madrasah itu meminta kedepan kegiatan tersebut tetap dilaksanakan dengan tetap berkoordinasi dengan stakeholder, baik dengan orang tua maupun pihak lain termasuk Kemenag Kota Semarang.

Prosesi manasik haji yang diselenggarakan KKM 2 MI Kota Semarang dimulai dengan umroh, sesuai kloter masing-masing yang sudah dibagikan berdasarkan asal madrasah. Selanjutnya, peserta mengikuti wukuf dan dilanjutkan prosesi haji yang lain secara berurutan. 


***
Berkontribusi di EDUKASIA?

EDUKASIA.ID mengundang Anda untuk terlibat dalam jurnalisme warga dengan mengirimkan berita, artikel, atau video terkait pendidikan, isu sosial, dan perkembangan terbaru. Berikan perspektif dan suara Anda untuk membangun wawasan publik.

Kirim karya Anda melalui WhatsApp: 085640418181, Email: redaksi@edukasia.id
Youtube : EDUKASIA ID
Facebook: EDUKASIAID
Instagram: EDUKASIAID
Twitter: EDUKASIAID
Tiktok: EDUKASIAID
LinkedIn: EDUKASIAID

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top