Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Kemenag, Dr. Ruchman Basori, saat melakukan sosialisasi beasiswa dan pengembangan SDM PTK di STIKIN Purwokerto, Sabtu (22/2).
Purwokerto. EDUKASIA.ID - Kementerian Agama berharap agar civitas akademika Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) di bawah Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu, yang di dalamnya terdapat Sekolah Tinggi Khonghucu Indonesia (STIKIN) Purwokerto, dapat mengambil bagian dalam studi lanjut S2 dan S3 melalui Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (PUSPENMA) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama, Dr. Ruchman Basori, saat melakukan sosialisasi beasiswa dan pengembangan SDM PTK di STIKIN Purwokerto, Sabtu (22/2).
Ruchman hadir atas undangan Pusat Bimbingan dan Pendidikan (Pusbimdik) Khonghucu untuk bertemu langsung dengan para dosen dan tenaga kependidikan (Tendik) STIKIN Purwokerto, sebagai satu-satunya perguruan tinggi keagamaan negeri di bawah Pusbimdik Khonghucu.
Saat ini, kurang lebih 6.000 penerima manfaat (awardee) telah mendapatkan Beasiswa Indonesia Bangkit Kemenag sejak tahun 2022.
Beasiswa ini merupakan kebijakan strategis untuk meningkatkan SDM perguruan tinggi di tengah keterbatasan anggaran pemerintah.
Doktor Manajemen Kependidikan Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini berharap para dosen dan Tendik STIKIN Purwokerto dapat melanjutkan studi melalui BIB ke perguruan tinggi terbaik di dalam negeri, atau bahkan ke luar negeri.
“Boleh para dosen mengambil studi ke Tiongkok dan negara-negara lain yang dikehendaki, agar setidaknya lima dosen dalam setiap program studi bergelar doktor,” katanya.
"Adagium bahwa orang miskin dilarang kuliah harus kita patahkan dengan beasiswa, sehingga muncul perubahan paradigma orang miskin harus kuliah,” tandas Ruchman di hadapan beberapa dosen.
Lebih lanjut, Ruchman menjelaskan bahwa syarat mendapatkan BIB Kemenag antara lain WNI, memiliki kemampuan bahasa Inggris internasional, IPK yang memenuhi syarat, persiapan akademik, daya juang, daya tahan, serta lolos seleksi. “Persiapkan sejak dini TOEFL IPT, kesiapan studi, dan juga mendapatkan Letter of Acceptance (LoA) dari perguruan tinggi pilihan,” kata Ruchman.
Kepala Pusat Bimbingan dan Pendidikan Khonghucu Sekretariat Jenderal Kemenag, Dr. H. Susari, M.A., mengatakan bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016, Pusbimdik Khonghucu mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, standardisasi, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan masyarakat dan pendidikan Khonghucu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Susari berharap agar civitas akademika STIKIN dapat berbenah secara serius dalam pengembangan kelembagaan, kurikulum dan pembelajaran, sarana dan prasarana, serta aspek lainnya. “Saya berharap laboratorium pembelajaran Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin dan Si Shu segera diadakan. Tolong diusulkan segera,” katanya.
Ketua STIKIN Purwokerto, Yesica Cukarestu, S.Pd., M.TCSOL., mengapresiasi kehadiran Kapuspenma Setjen Kemenag, Ruchman Basori, serta Kapus Pusbimdik Khonghucu, Susari. “Semoga STIKIN semakin maju dan berkembang menjadi perguruan tinggi terkemuka di negeri ini,” katanya.
“Kami membutuhkan bantuan pendampingan dalam penataan kelembagaan, penambahan program studi, serta jenjang kepangkatan akademik dosen,” tambah Yesica.
Acara dipandu oleh Wakil Ketua I Bidang Kerja Sama dan Kemahasiswaan, Emma Hadian, M.M., dan dihadiri oleh Ketua Yayasan STIKIN Purwokerto, Teddy Hartanto, S.H., M.H., serta sejumlah dosen dan tenaga kependidikan.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.