Ilustrasi Artificial Intelligence. Foto Pixabay.
AIFoR disebut tak hanya mempermudah skripsi, tapi juga penelitian lain seperti tesis hingga disertasi.
“Saya merangkum, metode riset itu adalah cara meneliti untuk mendapatkan temuan baru, dan menjawab rumusan masalah pertanyaan riset,” tegas Ibda saat zoom dalam even Akademi Kepenulisan Griya Riset Indonesia (GRI), Sabtu (14/2/2025).
"AI itu sangat melimpah. Tidak semua kita gunakan. Jika ada Artificial Intelligence in Education (AIEd), maka saya membuat rumusan sendiri bernama Artificial Intelligence for Research atau disingkat AIFoR," tukas Ibda..
Reviewer 31 Jurnal Internasional terindeks Scopus, Editor Froentiers in Education terindeks Scopus Q1 yang juga Wakil Rektor Institut Islam Nahdlatul Ulama (Inisnu) Temanggung tersebut menyampaikan ragam contoh format umum penulisan proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
"Banyak AIFoR dan tools yang bisa dipilih untuk penulisan proposal skripsi, tesis, atau disertasi," kata Wisudawan Terbaik Prodi S3 Pendidikan Dasar FIPP UNY tahun 2024 tersebut.
Sementara untuk ragam AIFoR tersebut, Ibda membagi ke dalam sejumlah aspek, diantaranya:
1. AIFoR untuk penentuan tren riset proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
2. AIFoR untuk penyusunan judul proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
3. AIFoR untuk penyusunan abstrak proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
4. AIFoR untuk penyusunan pendahuluan proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
5. AIFoR untuk penyusunan kajian pustaka/kajian teori proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
6. AIFoR untuk penyusunan metode riset proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
7. AIFoR dan tools untuk penyusunan proposal skripsi, tesis, dan disertasi.
Menurut Ibda, untuk menentukan tren riset dalam proposal skripsi, tesis, dan disertasi, perlu dilakukan sejumlah penyesuaian, yaitu tren riset global, paradigma keilmuan atau body of knowledge (BOK) Prodi, Jurusan, atau Departemen, profil lulusan, roadmap riset LP2M atau perguruan tinggi, 8 Misi Asta Cita (Menuju Indonesia Emas 2045), dan Sustainable Development Goals (SDGs).
Sementara tools rekomendasi untuk penentuan tren riset bisa menggunakan openknowledgemaps.org, scholar.google.com, sciencedirect.com, tandfonline.com, elsevier.com, bisa juga lewat Publish or Perish, atau VOSviewer.
Menurut Ibda, berdasarkan praktik baik yang dilakukannya, terdapat beberapa AIFoR atau tools untuk menyusun judul skripsi, tesis, maupun disertasi, yaitu ChatGPT, Gemini, Connected Paper, Humata Ai, Scite.ai, Perplexity, Researchrabbit.ai, SOM AI, Hivespell.com, Aruna AI, Scispace.com, Elicit.com, Koleksiskripsi.com, ratu.ai/judul-skripsi, skripsy.com/cari-judul, popai.pro, dan lainnya.
Sementara macam-macam AIFoR untuk Abstrak yaitu ChatGPT, Deepseek, Gemini AI, nelsenso.net/en/abstract-online.aspx, writefull.com, classgist.com/abstract-generator.aspx, ahelp.com/abstract-generator, writingmate.ai/free-tools/ai-abstract-generator, summarizer.org/abstract-generator, dan lainnya.
"Dalam menyusun abstrak dengan AI, pertama prompt harus rinci dan jelas. Kedua, gunakan batasan jumlah kata. Ketiga, minta abstrak dalam beberapa versi, bisa bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Keempat, gunakan bahasa yang beragam dalam menggunakan AI,” lanjut Ibda.
Pendahuluan, kata Ibda, isinya kan beragam. "Maka dari latar belakang, rumusan masalah, identifikasi masalah, manfaat penelitian, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, hipotesis, bisa menggunakan beragam AI," beber dia.
Ibda merekomendasikan sejumlah AI untuk menyusun pendahuluan proposal skripsi, tesis, dan disertasi meliputi ChatGPT, Deepseek.com, Gemini AI, Perplexity.ai, blackbox.ai/chat/ckTg3aY aiktp.com/id/introduction-generator, Typeset.io Elicit.com, Researchrabbit.ai, Iask.ai, You.com, Copilot.microsoft.com, Claude.ai/new, dan lainnya.
Sedangkan AI dan tools untuk membantu menyusun kajian teori / kajian pustaka dan metode riset yaitu ChatGPT, Deepseek.com, Gemini AI, Perplexity.ai, Openknowledgemaps.org, Google Scholar, Sciencedirect.com, Tandfonline.com, Elsevier.com, Publish or Perish, dan lainnya.
Sedangkan penyusunan referensi, bisa menggunakan aplikasi atau tools manajemen referensi minimal menggunakan Mendeley atau Zotero. "Pahami gaya selingkung, gunakan tools, kualitas referensi, dan redaksional," kata dia.
Di akhir sesi, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab seputar masalah, kendala, dan solusi dalam menyusun proposal skripsi, tesis, dan disertasi dengan AIFoR. Sedangkan sesi kedua, pada Minggu (16/2/2025), diisi Ketua Griya Riset Indonesia (GRI), Penulis Muda Produktif AKHKI Awards 2024, Dosen Prodi Rekayasa Infrastruktur dan Lingkungan UNIKA Soegijapranata Semarang Amrizarois Ismail, S.Pd., M.Ling..
Sementara itu, direktur GRI Afifatun Ni’mah menyampaikan dalam sambutannya, bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda akademik penulisan riset yang diadakan ketiga kalinya.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman peserta dan berharap semoga agenda ini menjadi sarana bagi teman-teman untuk lebih mudah dalam mengerjakan skripsi maupun tesis dengan dibantu materi yang dibawakan oleh pemateri” ujar dia.
***
Berkontribusi di EDUKASIA.ID?
EDUKASIA.ID mengundang Anda untuk terlibat dalam jurnalisme warga dengan mengirimkan berita, artikel, atau video terkait pendidikan, isu sosial, dan perkembangan terbaru. Berikan perspektif dan suara Anda untuk membangun wawasan publik.
Kirim karya Anda melalui WhatsApp: 085640418181, Email: redaksi@edukasia.id
Youtube : EDUKASIA ID
Facebook: EDUKASIAID
Instagram: EDUKASIAID
Twitter: EDUKASIAID
Tiktok: EDUKASIAID
LinkedIn: EDUKASIAID
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.