Shabrina, alumni Undip yang berhasil memperoleh pekerjaan di salah satu perusahaan pertambangan nikel berkat optimalisasi profil LinkedIn-nya. Foto Undip.
EDUKASIA - Banyak jalan menuju Roma, mungkin peribahasa itu terbukti pada Shabrina saat mencari kerja, lulusan Program Studi Teknologi Rekayasa Kimia Industri (TRKI) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro itu tak perlu melamar untuk mendapatkan pekerjaan, justru memperoleh pekerjaan di salah satu perusahaan pertambangan nikel di Sulawesi Tenggara berkat optimalisasi profil LinkedIn-nya.
Ternyata selama ini, alumni Undip yang bersama pembimbingnya telah berhasil mempublikasikan penelitiannya dalam jurnal berjudul Optimization of Sunflower Essential Oil Extraction (Helianthus Annus) Using Soxhletation Method with Factorial Design Experiment itu secara rutin mengevaluasi CV dan memperbarui profil LinkedIn untuk meningkatkan peluang karier.
Hingga suatu ketika, salah satu Section Head HRGA dari perusahaan tersebut menghubunginya melalui fitur Direct Message (DM) di LinkedIn, setelah mengunjungi profil akun medsosnya itu.
“User (LinkedIn) tersebut mengirim pesan terlebih dahulu, dan melalui pesan itu saya mengirimkan CV serta menjelaskan sedikit tentang keahlian dan sertifikasi yang saya miliki,” ungkap Shabrina, dilansir dari laman Undip.
Meninggu panggilan kerja dengan produktif dan mengasah skill
Sebelum mendapatkan panggilan kerja itu, Shabrina mengisi waktu dengan menjadi guru les privat, selain tetap meangasah keahliannya dengan mengikuti perbagai pelatihan di bidang teknologi, seperti HACCP, VACCP, TACCP Based on FSSC 22000 5.1 Version, serta pelatihan Full Stack Data Analysis yang mencakup SQL, Python, Tableau, dan Spreadsheet. Shabrina juga memperdalam keahlian di Microsoft Excel hingga level advance.
“Sebelumnya, saya telah bekerja freelance dan menjadi tentor privat materi kimia kepada pelajar SMA. Sembari saya selalu mencari waktu untuk ikut berbagai pelatihan yang tidak hanya berkaitan dengan background pendidikan, namun juga mengasah skill diri saya untuk mengikuti pelatihan teknologi seperti coding, tableau, dan excel hingga tingkatkan advance,” urai Shabrina.
Berbagai sertifikasi juga telah dikantonginya, seperti ISO 9001:2016, ISO 14001:2018, ISO 45001:2018, SMK3, serta pelatihan Biodiesel Plant Engineering dan Career Preparation Training. Selain itu, Shabrina juga memiliki sertifikasi Pengawas Proses Produksi Bahan Kimia Cair yang menjadi nilai tambah dalam persaingan kerja.
Proses rekrutmen cepat
Diceritakannya, proses rekrutmen yang dilaluinya terbilang cepat. Dalam waktu hanya dua hari, ia menjalani wawancara terintegrasi dengan HR dan user, termasuk menyelesaikan tugas yang diberikan dalam waktu singkat. Menariknya, ia menunjukkan inisiatif lebih dengan menyelesaikan tambahan tugas di luar permintaan user.
“Selang beberapa hari, saya menerima Offering Letter dan berhasil melewati tahapan lainnya seperti medical check-up dan pengumpulan berkas administrasi,” ujar Shabrina.
Pemilik IPK 3,94 itu bersyukur, karena dengan berbekal kompetensi yang diperoleh selama kuliah di TRKI Vokasi UNDIP berperan besar dalam mendukung kesuksesannya.
“Selama berkuliah, saya juga berkesempatan menjadi asisten laboratorium yang bisa memberikan ilmu kepada praktikan. Selain itu, kemampuan analytical thinking dan problem solving yang saya peroleh melalui prodi TRKI dapat menjadi basic dan bekal untuk mengembangkan skill diri saya,” ucapnya.
Ada pesan khusus terkait hal ini dari Shabrina menyemangati rekan-rekan lulusan lain. “Bagi saya, setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Yang terpenting adalah terus belajar, tidak mudah menyerah, dan berani mengambil risiko,” tutupnya.
***
Berkontribusi di EDUKASIA?
EDUKASIA.ID mengundang Anda untuk terlibat dalam jurnalisme warga dengan mengirimkan berita, artikel, atau video terkait pendidikan, isu sosial, dan perkembangan terbaru. Berikan perspektif dan suara Anda untuk membangun wawasan publik.
Kirim karya Anda melalui WhatsApp: 085640418181, Email: redaksi@edukasia.id
Youtube : EDUKASIA ID
Facebook: EDUKASIAID
Instagram: EDUKASIAID
Twitter: EDUKASIAID
Tiktok: EDUKASIAID
LinkedIn: EDUKASIAID
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.