
Pengajian Hybrid di ponpes Sadamiyyah Jepara. Foto ist.
Jepara. EDUKASIA.ID - Di bulan Ramadan 2025 ini, Pondok Pesantren Sadamiyyah Jepara seacara menghadirkan inovasi dengan menggelar pengajian kitab kuning secara hybrid, sekaligus menghadirkan narasumber dari Mesir.
Konsep ini menurut ketua yayasan Sadamiyyah, Dr. KH. Achmad Magfurin, M.Ag, M.A. memungkinkan partisipasi dari dua kelompok yang berbeda: offline untuk para santri mukim dan online untuk para santri dan alumni serta masyarakat umum yang ingin bergabung.
"Pengajian offline dihadiri oleh para santri yang tinggal di pesantren. Mereka berkumpul di masjid untuk mengkaji kitab kuning serta mendengarkan tausiyah secara langsung dari para ustzdz dan ustadzah yang terjadwal selepas tiap sholat," ujarnya.
Penggabungan teknologi dengan tradisi pengajian kuning merupakan langkah progresif dalam memperluas jangkauan dan dampak pesantren dalam memberikan pendidikan agama dan spiritual kepada masyarakat.
Dijelaskannya, selama bulan Ramadan yang penuh berkah ini, Pesantren Sadamiyyah berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang bermutu dan bermanfaat bagi semua pihak, baik secara langsung maupun melalui platform online.
"Pengajian offline dihadiri oleh para santri yang tinggal di pesantren. Mereka berkumpul di masjid untuk mengkaji kitab kuning serta mendengarkan tausiyah secara langsung dari para ustzdz dan ustadzah yang terjadwal selepas tiap sholat," ujarnya.
Atmosfer pengajian menurutnya memperkaya pengalaman spiritual dan pengayaan ilmu agama mereka selama bulan suci Ramadan.
Sementara itu, pengajian online disamping untuk para santri di pondok juga terbuka kesempatan bagi alumni dan masyarakat umum untuk terhubung dan mendapatkan manfaat dari pengajian ini.
Melalui platform digital, pengajian ini dilakasanakan secara berkala dipimpinnya bersama dengan ulama tamu Sheikh Ibrahim Abdul Karim dari Mesir.
Peserta online dapat mengikuti pengajian dari mana saja, memberikan akses yang lebih luas dan fleksibilitas bagi mereka yang tidak dapat hadir secara langsung di pesantren.
Penggabungan teknologi dengan tradisi pengajian kuning merupakan langkah progresif dalam memperluas jangkauan dan dampak pesantren dalam memberikan pendidikan agama dan spiritual kepada masyarakat.
"Ini juga mencerminkan semangat adaptasi dan kreativitas dalam menjawab tantangan zaman modern tanpa meninggalkan nilai-nilai tradisional yang telah menjadi bagian integral dari pesantren.
Dijelaskannya, selama bulan Ramadan yang penuh berkah ini, Pesantren Sadamiyyah berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang bermutu dan bermanfaat bagi semua pihak, baik secara langsung maupun melalui platform online.
"Semoga pengajian ini dapat menjadi sarana untuk memperdalam pengetahuan agama, memperkuat ikatan kebersamaan, dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita semua," pungkasnya.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.