
Peserta pelatihan Digital Marketing bagi pengelola Humas dan IT pondok pesantren RMI PWNU Jateng bekerjasama dengan Baznas Jateng. Foto ist.
Semarang. EDUKASIA.ID - Sebanyak 120 santri dari berbagai pondok pesantren di Jawa Tengah mengikuti pelatihan Digital Marketing bagi pengelola Humas dan IT pondok pesantren, yang diadakan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PWNU Jateng bekerjasama dengan Baznas Jateng di SMK Negeri Jawa Tengah Semarang, Rabu hingga Jumat, 12-14 Maret 2025.
Santri tersebut berasal dari beberapa pesantren yang rata-rata memiliki produk unggulan, baik dalam bidang kuliner, kerajinan tangan, maupun produk berbasis herbal.
Ketua RMI PWNU Jawa Tengah, KH. Ahmad Fadlullah Turmudzi menegaskan, pesantren tidak boleh tertinggal dalam perkembangan teknologi, khususnya dalam bidang pemasaran digital.
“Pesantren harus mampu beradaptasi. Jangan sampai potensi ekonomi dan keilmuan yang besar di dalamnya terhambat hanya karena kurangnya pemahaman tentang pemasaran digital,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya inovasi dalam mengemas produk pesantren agar lebih menarik di pasar.
Lebih lanjut, KH. Ahmad Fadlullah menjelaskan bahwa RMI PWNU Jawa Tengah telah banyak menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk memperkuat peran pesantren di masyarakat.
“Kami telah memiliki banyak MoU dengan lembaga lain, termasuk BAZNAS. Selain digital marketing, kami juga mengadakan pelatihan tata boga dan pengembangan usaha mikro berbasis pesantren. Semua ini demi kemandirian pesantren ke depan,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua BAZNAS Jawa Tengah, Kyai Daroji, yang turut hadir dan membuka ceremonial dalam acara ini juga menambahkan bahwa pemasaran digital dapat membantu santri dalam mengelola usahanya secara mandiri.
“Harapannya, para santri tidak lagi hanya mengandalkan proposal untuk pemasaran, tetapi bisa menggunakan strategi digital yang lebih efektif. Namun, jangan lupa, ketika sukses nanti, zakatnya tetap harus ditunaikan,” pesannya.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Bambang, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang yang mewakili Wali Kota Semarang menyampaikan, keterampilan digital marketing merupakan langkah strategis dalam menghadapi ekonomi digital.
Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah. Bambang, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang yang mewakili Wali Kota Semarang menyampaikan, keterampilan digital marketing merupakan langkah strategis dalam menghadapi ekonomi digital.
“Digital marketing bukan hanya soal promosi, tetapi juga membangun jejaring dan wawasan bisnis. Kami berharap pesantren dapat memanfaatkannya secara optimal,” katanya.
Senada dengan hal tersebut, M.Yusuf yang merupakan perwakilan dari Wakil Gubernur Jawa Tengah juga menegaskan bahwa digitalisasi pemasaran dapat menjadi solusi bagi UMKM pesantren untuk berkembang.
Senada dengan hal tersebut, M.Yusuf yang merupakan perwakilan dari Wakil Gubernur Jawa Tengah juga menegaskan bahwa digitalisasi pemasaran dapat menjadi solusi bagi UMKM pesantren untuk berkembang.
“UMKM pesantren memiliki potensi besar. Jika dikombinasikan dengan digital marketing, maka akan semakin mudah bersaing di pasar global,” ungkapnya.
Salah satu peserta pelatihan, Azmi Jahir dari Pondok Pesantren Al-Islah Kebagusan Ampelgading Pemalang, menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan ini.
Salah satu peserta pelatihan, Azmi Jahir dari Pondok Pesantren Al-Islah Kebagusan Ampelgading Pemalang, menyampaikan antusiasmenya dalam mengikuti kegiatan ini.
“Kami punya produk olahan madu dan herbal yang sudah berjalan beberapa tahun, tapi masih terkendala dalam pemasaran. Dengan pelatihan ini, kami akan lebih paham bagaimana memanfaatkan media digital untuk menjangkau lebih banyak pelanggan,” ujarnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal bagi pesantren di Jawa Tengah untuk lebih mandiri dan berkembang di era digital. Dengan ilmu yang diperoleh, pengelola Humas dan IT pesantren dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif, memperkuat branding produk pesantren, serta memperluas jaringan bisnis dan dakwah melalui teknologi digital.
Pelatihan ini diharapkan menjadi titik awal bagi pesantren di Jawa Tengah untuk lebih mandiri dan berkembang di era digital. Dengan ilmu yang diperoleh, pengelola Humas dan IT pesantren dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif, memperkuat branding produk pesantren, serta memperluas jaringan bisnis dan dakwah melalui teknologi digital.
Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.