Jadi Duta Pustaka Nasional 2025, Rafael Ceritakan Kisah Inspiratifnya

Redaksi
0
Rafael Azkal Vellanosaat dinobatkan sebagai Duta Pustaka Nasional 2025. Foto Unair.

EDUKASIA.ID - Rafael Azkal Vellano, mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga (UNAIR), belum lama ini dinobatkan sebagai Duta Pustaka Nasional 2025. Gelar ini didapat oleh Rafael setelah sebelumnya menjadi juara di tingkat Jawa Timur. 

Menjadi pemenang, Rafael menginisiasi sebuah inovasi yang berdampak dalam kompetisi tersebut. Berbekal latar belakang akademik yang sedang ia tempuh saat ini, Rafael berharap bisa meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai keterkaitan hubungan erat antara kesehatan hewan, dan kesejahteraan manusia.
 

Inovasi Inapet Falls Book


Rafael mengatakan bahwa inovasi yang ia ciptakan berupa buku edukatif berjudul Inapet Falls Book. Buku terrsebut khusus dirancang untuk anak-anak usia 7-10 tahun. “Buku ini saya kemas secara kreatif, agar anak-anak dapat memahami pentingnya kesehatan hewan, dengan cara yang menyenangkan dan interaktif,” tutur sosok yang layak jadi inspirasi itu, dilansir dari laman Unair.

Menurut Rafael, membentuk kesadaran dini penting untuk mencegah penyakit zoonosis. Penyakit ini merupakan penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Rafael menekankan, bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang belum paham betul mengenai bahaya zoonosis, yang berdampak besar bagi kesehatan masyarakat secara luas.

“Saya ingin agar anak-anak sejak dini sudah memiliki kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya kesehatan hewan. Dengan begitu, di masa depan mereka tidak hanya peduli terhadap hewan, namun juga fokus terhadap dampaknya bagi kesehatan manusia,” imbuhnya.
Kolaborasi, Audiensi, dan Perluasan Literasi

Setelah menyandang gelar pemenang Duta Pustaka Nasional, Rafael tidak ingin berhenti di situ. Mahasiswa angkatan 2021 itu memiliki rencana untuk memperluas dampak inovasinya. Rafael bertekad untuk melakukan audiensi ke berbagai instansi, seperti Perpustakaan Nasional Indonesia dan dinas perpustakaan di berbagai provinsi.

Selain itu, Rafael juga ingin mengadakan lebih banyak sosialisasi dan kolaborasi dengan beberapa komunitas literasi. Tujuannya untuk memperkuat inovasi di bidang pendidikan. “Harapannya program literasi ini bisa diterapkan lebih luas, tidak hanya di ranah Jawa Timur tetapi di seluruh Indonesia,” ujar Rafael.
 

Pesan untuk Generasi Muda


Pada akhir, Rafael mengucapkan pesan inspiratif untuk generasi muda agar selalu berani bertindak, dan tidak sekedar memiliki ide. Menurutnya, terdapat tiga kunci utama dalam memajukan dan membangun literasi di Indonesia. Yakni inovasi, realisasi, dan kolaborasi.

“Indonesia bukan kekurangan pemuda yang inovatif, melainkan kekurangan pemuda yang berani maju dan merealisasikan ide-idenya. Oleh karena itu, saya berharap kepada generasi muda untuk lebih aktif ke depannya, dalam menciptakan inovasi yang berdampak baik bagi masyarakat,” tutup Rafael.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top