Menguak Pola Latar Belakang Penelitian Kualitatif vs Kuantitatif dari Perspektif Al-Qur'an dan Hadits

Redaksi
0
Foto ilustrasi: Unsplash.

Penulis: Nashrul Mu'minin, Content Writer Yogyakarta

EDUKASIA.ID -  Dalam dunia penelitian, pemilihan metode yang tepat menjadi kunci kesuksesan sebuah studi. Dua metode yang sering digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif, masing-masing memiliki pola latar belakang yang unik. Saya berusaha mengungkap rahasia di balik kedua pola ini, dengan merujuk pada Al-Qur'an dan Hadis yang memberikan panduan tentang pentingnya ilmu pengetahuan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra ayat 36:

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا

Artinya: "Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."

Ayat ini menekankan pentingnya memiliki dasar pengetahuan yang kuat sebelum melakukan penelitian. Hal ini selaras dengan pola latar belakang penelitian, baik kualitatif maupun kuantitatif, yang memerlukan landasan teori dan konteks yang jelas.

Pola Kualitatif: Dari Khusus ke Umum


Pola kualitatif sering disebut sebagai "piramida", dimulai dari konteks spesifik menuju kesimpulan umum. Berikut poin-poinnya:

1. Konteks (Objek Penelitian) : Menjelaskan latar belakang spesifik dari objek yang diteliti.
2. Gejala Masalah: Mengidentifikasi masalah yang muncul dalam konteks tersebut.
3. Teori yang Relevan: Menyertakan teori yang mendukung penelitian.
4. Penelitian Terdahulu: Meninjau studi sebelumnya yang relevan.
5. Urgensi Penelitian: Menjelaskan mengapa penelitian ini penting.
6. Tujuan Penelitian: Menetapkan tujuan yang ingin dicapai.

Pola Kuantitatif: Dari Umum ke Khusus


Pola kuantitatif, atau "piramida terbalik", dimulai dari fenomena umum menuju hal yang spesifik. Poin-poinnya adalah:

1. Fenomena Umum : Menggambarkan situasi umum yang melatarbelakangi penelitian.
2. Fenomena Khusus : Menjelaskan aspek khusus yang menjadi fokus penelitian.
3. Gejala Masalah (Y) : Mengidentifikasi masalah yang muncul.
4. Penyebab Masalah (X): Menjelaskan faktor penyebab masalah.
5. Urgensi Penelitian: Menjelaskan pentingnya penelitian ini.
6. Judul: Menentukan fokus penelitian.

Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Muslim:

مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ

Artinya: "Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga."

Hadis ini menginspirasi para peneliti untuk terus mencari ilmu dengan metode yang tepat, baik kualitatif maupun kuantitatif. Dengan memahami pola latar belakang penelitian, kita dapat menghasilkan karya yang bermanfaat bagi umat manusia.
***

Berkontribusi di EDUKASIA?

EDUKASIA.ID mengundang Anda untuk terlibat dalam jurnalisme warga dengan mengirimkan berita, artikel, atau video terkait pendidikan, isu sosial, dan perkembangan terbaru. Berikan perspektif dan suara Anda untuk membangun wawasan publik.

Kirim karya Anda melalui WhatsApp: 085640418181, Email: redaksi@edukasia.id
Youtube : EDUKASIA ID
Facebook: EDUKASIAID
Instagram: EDUKASIAID
Twitter: EDUKASIAID
Tiktok: EDUKASIAID
LinkedIn: EDUKASIAID
Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top