Ponpes Al-Amanah Kota Semarang Gelar Peringatan Nuzulul Qur’an

Redaksi
0
Peringatan Nuzulul Qur’an di Ponpes Al-Amanah Kota Semarang. Foto ist.

Semarang. EDUKASIA.ID - Sebagai rangkaian kegiatan Pondok Pesantren yang dilaksanakan selama bulan Ramadan, Ponpes Al-Amanah Kota Semarang sukses menggelar Peringatan Nuzulul Qur’an di ponpes tersebut Jl. Dawung, Kedungpane, Kec. Mijen, Kota Semarang, Senin (17/03/25).

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Amanah, Ustadz Dr. M. Rikza Chamami dalam sambutan pembukaan menyampaikan, peringatan Nuzulul Qur’an ini sebagai pengingat para santri untuk lebih semangat dalam membaca Al-Qur’an. Menata hati dan niat untuk bisa mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz selama bulan Ramadan.

“Paling tidak di bulan Ramadan ini, para santri dapat mengkhatamkan Al-Qur’an satu kali dibaca sendiri,” ujar Ustadz Dr. M. Rikza Chamami.

Dalam ceramahnya, ustadz Zaki menjelaskan, bahwa Allah SWT menurunkan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril di Gua Hira’, yang berbunyi: Iqra’ Bismirabbikaladzi Kholaq. Artinya: Bacalah apapun dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Maksud dari ayat pertama ini ialah bahwasanya Allah SWT memberikan pesan kepada seluruh manusia untuk senantiasa membaca, Iqra’, (bacalah).

“Terutama para mahasiswa, yang memiliki kewajiban untuk belajar dan membaca. Baik itu membaca buku, membaca Al-Qur’an, membaca situasi, dan lainnya,” terangnya.

Bahkan dalam surat Al-Alaq ayat 1 sampai 5, Allah SWT menegaskan sebanyak 3 kali terkait perintah Iqra’ ini. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwasanya peristiwa turunya Al-Qur’an ini tidak hanya terjadi dalam Nuzulul Qur’an atau pada 17 Ramadan saja, tetapi Al-Qur’an juga turun secara bersangsur-angsur.

Terdapat 3 tahapan ketika Allah menurunkan Al-Qur’an, yaitu: yang pertama, Al-Qur’an di turunkan oleh Allah SWT secara utuh ke Lauhul Mahfudz. Yang kedua, Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (Langit Dunia). Dan yang ketiga, Al-Qur’an di turunkan dari Baitul Izzah (Langit Dunia) kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril.

Selain itu, peristiwa Nuzulul Qur’an juga menyimpan cerita dibaliknya. Bahwasanya, ketika Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur, hal tersebut sesuai dengan kondisi masyarakat serta perkembangan kaum muslim pada saat itu. Agar ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan dapat diterima dan dihayati oleh para sahabat secara lebih mendalam.

“Ayat Qur’an yang turun merupakan bagian dari situasi dan kondisi masyarakat serta perkembangan kaum muslim untuk dapat dipelajari, dihayati, dan diterima oleh para sahabat dalam menghadapi dinamika kehidupan pada saat itu,” tambahnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top