Kenali Jebakan Istidraj dan Cara Menghindarinya

Fitri Arifah
2 minute read
0
Edukasia.id

ilustrasi orang yang mengalami istidraj. Foto: Pixabay

Penulis: Fitri Arifah (Mahasiswa UIN Walisongo Semarang)

Edukasia.id – Di kehidupan nyata mungkin kita pernah mendapati seseorang yang sering melakukan hal-hal yang bisa dikatakan jauh dari syariat agama Islam, namun orang tersebut terlihat selalu bahagia dan tak menampakkan kesusahan dari segi material maupun yang lainnya. Hal ini bisa jadi orang tersebut sedang mengalami hal yang disebut istidraj.

Dalam agama Islam, ada istilah istidraj yang dapat membinasakan manusia padahal kehidupan sebelumnya terlihat bahagia-bahagia saja. Mengutip dari laman Jakarta.nu.or.id, istidraj merupakan bentuk tipu daya Allah SWT yang diberikan kepada seseorang yang sering melakukan maksiat dan jarang beribadah, namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan.

Tak dapat dipungkiri, sifat manusia yang sering terlena akan segala kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah menjadikannya lupa akan kewajiban dan batasan-batasan yang ada dalam agama Islam. Istidraj sendiri dapat terjadi dalam berbagai bentuk kenikmatan seperti harta, kekuasaan, juga kedudukan.

Contoh istidraj yang dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah seseorang yang tidak melaksanakan sholat namun tetap merasa hidupnya baik-baik saja dan juga seseorang yang gemar melakukan hal maksiat namun hidupnya terus dilimpahi kenikmatan.

Orang yang mengalami istidraj seringkali tidak menyadarinya karena istidraj bersifat menipu manusia dengan mengalihkan perhatian mereka dari kebenaran yang sebenarnya serta membutakan mereka terhadap bahaya yang mengintai dibalik kenikmatan yang mereka rasakan.

Agar terhindar dari bencana di kemudian hari yang disebabkan oleh istidraj, hendaklah selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan, senantiasa meningkatkan kualitas ibadah, berusaha untuk selalu menghindari maksiat, juga tak lupa untuk mengingat mati dan akhirat.

Jika sudah terlanjur mengalami istidraj, tak ada salahnya untuk memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat dengan sebenar-benarnya serta berjanji untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Tak ada kata terlambat untuk bertaubat dan memperbaiki lagi hubungan dengan Allah.
Tags

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top