Orientasi Santri Baru, Ponpes Al Amanah Semarang Sorot Isu Kesetaraan Gender

Redaksi
0
Aktivis kesetaraan gender dan kekerasan seksual, Vika Rachmania Hidayah memaparkan isu gender dan kekerasan seksual saat Orientasi Santri Baru dan Pengukuhan Pengurus Baru tahun 2025/2026, di Ponpes Putra Al-Amanah Kota Semarang, Dawung Kedungpane Semarang, Minggu (20/04/2025).

Semarang. EDUKASIA.ID - Sebanyak 35 santri baru Pondok Pesantren Al-Amanah Kota Semarang mengikuti Orientasi Santri Baru dan Pengukuhan Pengurus Baru tahun 2025/2026, di lantai 1 Majlis Abdul Lathif Ponpes Putra Al-Amanah Kota Semarang, Dawung Kedungpane Semarang, Minggu (20/04/2025). PAra santri mendapatkan berbagai materi termausk materi isu gender dan kekerasan seksual.

Aktivis kesetaraan gender dan kekerasan seksual, Vika Rachmania Hidayah dalam pemaparan materinya menyinggung budaya patriarki dan bentuk kekerasan seksual di lingkungan pondok pesantren. Pemateri itu membagikan beberapa tips untuk dapat meningkatkan kesadaran seseorang dalam mencapai kesetaraan gender, salah satunya adalah dengan membangun komunikasi yang baik antara satu dengan yang lain.

“Yang paling utama harus kita lakukan adalah dengan membangun komunikasi yang baik terhadap satu sama lain, mencoba terbuka terhadap apa yang kita rasakan,” ujarnya,

Vika menambahkan, poin penting dalam mencapai kesetaraan gender adalah membawa kemanfaatan dan kemaslahatan untuk kedua belah pihak.

“Poin pentingnya adalah untuk membawa kemanfaatan dan kemaslahatan bagi kedua belah pihak, dan tidak ada yang dirugikan,” tuturnya.

Ada tiga hal pula menurut Vuika bisa meningkatkan kesadaran seseorang dalam mencapai kesetaraan gender, yakni dengan melihat serta memahami peran masing-masing, memberikan kesempatan yang sama antara satu sama lain, dan jangan saling menghakimi dan saling membantu diantara keduanya.

Salah satu santriwati yang mengikuti acara Orientasi Santri Baru, Aisyah Zharfa menyampaikan kesannya mengikuti acara Orientasi ini.

“Senang bisa mengikuti acara orientasi hari ini. Dengan hadirnya pemateri yang hebat dan keilmuan yang sangat mumpuni. Terlebih lagi materi mengenai kesetaraan gender dan kekerasan seksual di pondok pesantren, jadi lebih tercerahkan,” ucapnya.

Vika menutup materinya dengan memberikan pesan kepada para peserta Orientasi. “Jangan sampai menyepelekan ilmu sekecil apapun, kosongkan gelas kalian, pahami dan resapi. Agar ilmu yang kita dapat, membawa kemanfaatan dan kemaslahatan untuk sesama,” pungkasnya.

Posting Komentar

0 Komentar

Komentar menggunakan bahasa sopan dan tidak mengandung unsur SARA. Redaksi berhak mengedit komentar apabila kurang layak tayang.

Posting Komentar (0)

#buttons=(Ok, Go it!) #days=(20)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Ok, Go it!
To Top